Kamis, 26 November 2015

PENDAKI HILANG DI GUNUNG




Hilang / tersesat di gunung  merupakan salah satu permasalahan yang serius dan harus dihindari jangan sampai hal ini terjadi.

Beberapa kemungkinan yang menyebabkan seorang pendaki tersesat :
 1- Keluar Jalur pendakian  
Untuk gunung gunung yang sering kali di jelajahi oleh pendaki di Indonesia , pada umumnya jalur pendakian sudah terlihat sangat jelas,bahkan tidak jarang jalur pendakian sudah di buat sangat aman sehingga kecil kemungkinan seseorang pendaki tersesat di gunung apabila mereka mengikuti jalur pendakian tersebut.
( saran hindari keluar dari jalur utama pendakian )
2.Membuka jalur Baru
Bagi sebagian orang naik gunung merupakan suatu pengalaman  yang menantang .sehingga seringkali jalur resmi sudah dianggap tidak menantang lagi,untuk menyalurkan hasrat  mereka biasanya mereka mencoba membuka jalur baru.ini sangat beresiko hilangnya mereka saat membuka jalur baru.
3.Tidak mengenal Jalur pendakian
 Mengenal/ paham akan jalur pendakian sangatlah penting sebelum kita melakukan pendakian.
Ini berlaku buat semua pendaki baik yang pemula maupun pendaki senior.bagi pendaki senior bila hendak melakukan pendakian pertamanya ke sebuah gunung yang belum pernah mereka jelajahi biasanya mereka akan mencari info sedetailnya. dan tidak jarang meminta bantuan sesama pendaki maupun masyarakat setempat karena mereka sangat paham resiko yang akan dihadapi bila belum mengenal jalur pendakian tersebut.
4.Terpisah dari rombongan
Dalam suatu pendakian gunung saat ini rombongan satu team bisa berjumlah puluhan orang dan kemampuan fisik setiap anggota  akan berbeda,ada yang sangat cepat namun tidak jarang ada yang sangat lambat sehingga seringkali keutuhan team akan terbagi.
Saat  perjalanan usahakan tetap menjaga keutuhan team dan lebih aman bila pendakian dilakukan pada siang hari, mengingat perjalanan malam sangat berpotensi tersesatnya seorang pendaki.
5.Kabut Tebal
Bila saat pendakian gunung kita menjumpai  kabut tebal lebih baik kita berhenti sejenak / istirahat,usahakan hindari melakukan perjalanan saat kabut tebal turun,karena  jarak pandang sangat terbatas dan bisa membuat seorang pendaki salah mengambil jalur pendakian / terperosok masuk jurang.
5.Faktor Kelelahan / Halusianasi
Faktor fisik sangat berpengaruh terhadap keamanan jiwa seorang pendaki, semahal apapun, secanggih apapun peralatan kita bila fisik kita lemah akan berakibat fatal.beratnya medan, extremnya suhu di gunung serta panjangnya jalur pendakian sangat menguras tenaga.
Bagi pendaki senior biasanya mereka mengenal kemampuan fisiknya, sehingga mereka bisa mengatur ritme pendakian, mereka mengerti dan paham betul kapan harus berhenti kapan harus berjalan. namun bagi seorang pemula seringkali dipaksakan karena mengikuti ritme pendaki lainnya, sehingga kadang mereka akan mengalami kelelahan yang amat sangat...sehingga bisa membuat mereka mengalami halusinasi dan tanpa disadari ia akan mengambil jalur yang salah atau bahkan terperosok masuk jurang.
6.Stress / Depresi seorang pendaki
Kebanyakan orang tidak mengerti bahwa saat naik gunung kita bisa mengalami keadaan depresi yang berat , ini biasanya terjadi pada pendaki pemula di pendakian pertamanya, mereka begitu semangat mengimpikan dirinya berada di puncak gunung , namun saat pendakian dimulai banyak pendaki pemula mengalami depresi.
Faktor terjadinya depresi
* Kelelahan / fisik lemah
* Impian mendaki gunung jauh dari yang dibayangkan
* Beratnya jalur pendakian , cuaca yang tidak bersahabat
* Kejenuhan akibat perjalanan  yang panjang
* Tertinggalnya mereka dari rombongan.
bila seseorang pendaki mengalami depresi di pendakian gunung  bila dibiarkan maka pendaki tersebut bisa mengalami halusinasi dan sangat membahayakan pendaki itu sendiri

Semoga bermanfaat


Salam Lestari
zidongyohanes
081287310742